Seperti kita ketahui, tren teknologi pada era globalisasi saat ini telah memberikan pengaruh yang signifikan terhadap dunia pendidikan. Model pembelajaran konvensional yang banyak mewarnai pembelajaran di Indonesia, dirasakan masih terdapat kekurangan, baik dalam proses pembelajaran maupun hasil belajarnya. Selain model pembelajaran konvensional masih berpusat pada siswa, juga model pembelajaran ini belum dapat melayani peserta didik sesuai dengan kebutuhan masing-masing, karena proses pembelajarannya yang dilakukan di ruang kelas dalam jangka waktu tertentu. Model pembelajaran yang dapat meningkatkan motivasi belajar anak dengan memanfaatkan teknologi adalah melalui e-learning (pembelajaran elektronik). E-learning adalah pembelajaran yang relatif baru di Indonesia, oleh karena itu belum begitu banyak dimanfaatkan oleh masyarakat, selain memang membutuhkan infrastruktur yang relatif masih mahal. Selain e-learning, istilah lain yang perlu diketahui oleh manusia pengguna komputer adalah Ubiquitous Computing. Untuk penjelasan lebih lanjut akan saya uraikan satu persatu.
· Apa itu e-learning?
E-learning (electronic learning) adalah pembelajaran baik secara formal maupun informal yang dilakukan melalui media elektronik, seperti internet, intranet, CD-ROM, video tape, DVD, TV, handphone, PDA, dan lain-lain (Lende, 2004). Akan tetapi, e-learning lebih sering dikatakan sebagai pembelajaran yang lebih dominan menggunakan internet (berbasis web).
E-learning merupakan suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media internet, intranet atau media jaringan komputer lain. Untuk menyampaikan pembelajaran, e-learning selalu diidentikkan dengan penggunaan internet. Namun sebenarnya media penyampaian sangat beragam dari internet, intranet, cd, dvd, mp3, PDA, dan lain-lain. Penggunaan teknologi internet pada e-learning umumnya dengan pertimbangan memiliki jangkauan yang luas. Ada juga beberapa lembaga pendidikan dan perusahaan yang menggunakan jaringan intranet sebagai media e-learning sehingga biaya yang disiapkan relatif lebih murah.
· Apa itu Ubiquitous Computing?
Saya pribadi sebelumnya belum pernah mendengar istilah ini, namun berdasarkan sumber referensi yang saya baca dan menurut pemahaman saya Ubiquitous Computing adalah suatu istilah yang menyebutkan bahwa tekhologi informasi yang pada era globalisasi ini telah merambah ke lingkungan kita sehari-hari dimana semua manusia pegguna komputer dapat berinteraksi dengan multimedia komputasi dimana saja dan kapan saja ia berada. Dapat dikatakan bahwa tekhnologi informasi berada pada genggaman tiap individu yang memang mempunyai keahlian pada bidang tersebut. Atau singkatnya, Ubiquitous Computing adalah penggunaan komputer dimana-mana.
· E-learing versus Ubiquitos Computing
Sudah jelas bahwa adanya keterkaitan yang sangat erat antara e-learning dan ubiquitos computing, dimana untuk dapat menerapkan proses pembelajaran secara e-learning seseorang harus dapat bekerja secara komputasi yaitu bekerja dengan konsep ubiquitos computing.
Dengan e-learning, siswa dapat belajar di mana saja dan kapan saja tanpa hadirnya guru di dekat mereka. Misalnya e-learning menggunakan CD-ROM (multimedia), siswa dapat membuka pelajaran tersebut kembali di rumah dan dapat belajar sendiri. Mengapa demikian? Dalam multimedia, pelajaran dapat dipelajari sendiri karena terdapat feedback dan dilengkapi animasi yang cukup menarik. Sehingga siswa akan termotivasi dalam kegiatan belajarnya karena penyajiannya yang seperti permainan. Selain itu, suatu hal yang baru biasanya membuat seseorang lebih tertarik untuk mengetahui dan mencobanya. Apalagi dengan kemajuan teknologi, siswa akan merasa tertantang untuk mampu menggunakannya. Hal ini merupakan proses pembelajaran e-lerning dengan konsep ubiquitos computing.
Kini, proses pembelajaran didominasi oleh peran guru, buku, dan teknologi (the era of teacher, book, and technology). Hal ini dapat dibuktikannya dengan metode pembelajaran sekolah-sekolah yang telah menerapkan kurikulum berbasis tekhnologi informasi dan komunikasi dimana bukan hanya diterapkan oleh sekolah di kota-kota besar saja namun juga telah merambah masuk ke kota kecil dan pedesaan. Diharapkan kedua istilah ini akan dapat membantu mengembangkan pendidikan dengan lebih baik lagi melalui teknologi yang semakin berinteraksi dengan peglobalisasian zaman.
Referensi:
1. Santrock., J. W. (2008). Psikologi Pendidikan (edisi kedua). Jakarta: Prenada Media Group
2. Munir., (2008). Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi.
Referesi lainnya :
1.Peran Teknologi Informasi Di Era Globalisasi
22 Februari 2010
Risma Aryanti Pratiwi
091301049
Tidak ada komentar:
Posting Komentar